Visit This Too Many Useful Info :)

  • Ahli Sunnah - Ahli --- A "saya seorang ahli membangun rumah" B "tolong pak, saya mau bangun rumah" A "maaf mas, saya gak bangun rumah" *** A "saya seorang ahli kebi...
    4 years ago

Sunday, April 7, 2013

Screening kanker, apatuh?




Halo-halo kami dari Ycon Cancer kembali hadir untuk berdiskusi tentang kanker. Narasumber saya yang muncul kali ini adalah seorang mahasiswi 20 tahun yang dipenuhi dengan rasa ingin tahu. Tanda X adalah saya, pembawa acara dari yc on cancer. Tanda Y adalah dia, mahasiswi yang kepo (pingin tahu banget).
X: Selamat datang Y di YC on Cancer, bagaimana kabarnya hari ini?
                Y: Ya terima kasih, baik kok baik, gakusah pake pertanyaan klise bisa kali
                X: (Sebenernya dia mahasiswi kepo apa mahasiswi jutek sih) Oke baik Y, selama beberapa menit ke depan kita bakal ngomongin tentang screening kanker
                Y: Ya boleh lanjutin aja, sok gih.
                X: (Ampun) Oke jadi.. Cancer Screening adalah sebuah pencegahan sekunder untuk atasi kanker. Screening ini ditujukan kepada semua orang yang belum mempunyai gejala-gejala kanker.
Y: Loh, wong aku gak punya gejala terus kenapa mesti diperiksa toh?
X: Jadi gini, Pendeteksian kanker lebih dini membuat penyakit tersebut lebih mudah untuk diatasi.
Y: Ohh! Kaya slogan-slogan itu ya, Lebih baik mencegah daripada mengobati
X: Tepat! Intinya, screening kanker bertujuan untuk mengurangi risiko kematian dan keparahan dari kanker itu sendiri. Semakin cepat kanker terdeteksi, semakin baik kemungkinan sembuhnya.
Y: Jadi, cancer screening ini cuma buat yang belum punya gejala-gejala kanker?
X: Tepat!
Y: Kalo misalnya udah punya gejala?
X: Kalo itu pake yang lain, namanya tes diagnostik kanker. Screening beda dengan diagnostic test. Di screening ini khusus yang belum punya gejala-gejala kanker. Jika hasil screening positive, perlu dilakukan tes lagi yaitu tes diagnostik. Tapi sekarang kita gak bahas tes diagnostik, kita bahas yang screening duluya
Y: Ah tapi repot ah, males gak jelas gitu.
X: Gak repot kok. Taunya gak repot darimana? Nah kita udah nulis tentang bagaimana screening kanker payudara. Tulisannya bisa dilihat di twitter kami @yconcancer. Di situ ada langkah-langkah mudah untuk deteksi kanker payudara. Lebih mudah dibanding harus menjalani pengobatan kanker payudara stadium lanjut akibat telat mengetahui dan telat mendeteksi kanker.
Y: Oh gitu
X: Iya gitu..  jika memang screening kanker yang dilakukan mudah. Mengapa tidak? Kan kamu sendiri yang bilang lebih baik mencegah daripada mengobati. Banyak keuntungan yang didapat dari screening kanker. Salah duanya: Biaya yang lebih murah dibandingan dengan pengobatan kanker. Terus prediksi kesembuhan penyakit juga lebih baik jika kanker terdeteksi sejak dini.
Y: Itukan screening kanker payudara. Terus kalo aku nyari screening kanker yang lain dan ternyata ribet? Ayo gimana?
X: Jadi gini, sebenernya untuk hal itu masih ditelti. Nah ini aku kutip dari http://www.cancer.gov/cancertopics/screening
“Ilmuwan sedang meneliti untuk lebih mengerti lagi mana orang-orang yang cenderung berisiko terkena kanker. Mereka juga meneliti tentang pekerjaan dan efek lingkungan apa yang meningkatkan risiko terkena kanker. Informasi ini menolong dokter untuk merekomendasikan siapa yang perlu dilakukan screening, terus metode mana yang lebih baik digunakan dan seberapa sering screening harus dilakukan”
Jadi jika mau tahu lebih jelas dan lebih pasti, bisa ditanyakan pada dokter yang lebih mengetahui.
Y: Hm gitu ya, terus screening kanker ini terpercaya gak?
            X: Screening kanker ini gak sembarangan kok, sebuah  metode screening kanker harus punya bukti nyata hasil dari penelitian. Selain itu dalam melakukan screening kanker, tenaga kesehatan juga harus memegang suatu prinsip yang  telah ditetapkan oleh WHO.
Sumbernya dari buku loh “Cancer Principles and Practice of Oncology edisi 8” Nah kalo mau tahu lebih lanjut tentang prinsipnya, ini nih (klik)
Y:  Aduh iya-iya.. panjang banget penjelasannya... Kalo diliat dari seberapa ketatnya screening kanker diregulasi, kayaknya terpercaya sih. Mau ngajuin metode screening kanker aja ribet banget.
X: Tepat! Terpercaya kan. Oiya, perlu diingat bahwa ketika dokter menyarankan untuk melakukan screening kanker. Hal itu bukan berarti kamu punya kanker. Terus saat ini gak semua kanker punya metode screening kanker. Jadi screening kanker ini masih terbatas hanya pada beberapa kanker. Lebih lengkapnya bisa diliat di sini http://www.cancer.gov/cancertopics/screening
Y: Aduh tepat-tepat mulu daritadi, ganti kek. Hoo begitu ya... Oke hasrat kepoku (keingintahuan ku) mulai terpenuhi .
X: Nah itulah screening kanker secara umum. Kasih tahu temen-temen yang lain ya. Terus kami juga buka web untuk berdiskusi, silahkan berdiskusi di web tersebut. Kita bisa saling bertukar pikiran dan pengetahuan
Y: iyaiya gampang
X: Oiya! Karena dalam waktu dekat ini ada hari internasional yaitu hari wanita sedunia. Maka kami dari YC on Cancer memberikan link bagaimana screening untuk kanker serviks (Kanker leher rahim). Artikelnya dalam bentuk bahasa inggris http://www.cancer.gov/cancertopics/screening/cervical
Yang kami tulis sendiri juga ada loh. Kami sudah menulis tentang screening untuk kanker payudara di twitter kami @yconcancer, ayo dibaca dan difollow ya :D
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Jika ada yang lebih mudah, mengapa memilih yang lebih sulit J
Y: iyaiya, okeoke.
X: (ampun jutek banget) baiklah kita akhiri obrolan kita hari ini. Terima kasih Y atas waktu luangnya dan keingintahuannya (dan kejutekannya).
Y: Sama-sama
X: Baik pemirsa, sekian terima kasih. Mari berdiskusi dan bertukar pikiran di YC on Cancer untuk pengetahuan dan kehidupan yang lebih baik. Salam sehat!


jika ada masukan, pertanyaan, saran, atau pembetulan langsung aja komen di sini atau email amgah01@yahoo.com :D Terima kasih
 



Prinsip Screening Kanker (English)

  • The disease should be an important public health problem in terms of its frequency and/or severity. Historically, the development of this principle was in the general context of screening for infectious and chronic diseases and not related specifically to cancer. Today some of the cancer sites considered for screening are not particularly common diseases, but, nevertheless, early detection and subsequent reduction of mortality can result in a significant benefit in life-years saved.
  • The natural history of the disease presents a window of opportunity for early detection. For cancer this generally refers to a detectable preclinical phase (DPCP), and it represents the interface between characteristics of the disease and the screening technology. It is during this period that screening is considered optimal to detect the disease early and prior to the development of symptoms. For screening to be effective, the recommended screening interval must be shorter than the estimate of the DPCP.
  • An effective treatment should be available that favorably alters the natural history of the disease. Usually for cancer this means a reduction in cause-specific mortality.
  • The treatment should be more effective if initiated during the presymptomatic (or earlier) stage than during the symptomatic (or later) stage; that is, if treating early (presymptomatic) has no advantage over treating late (symptomatic) then the cost and the risk of screening cannot be justified.
  • A suitable screening test should be available, that is, one that is accurate, acceptable to the population, fairly easy to administer, safe, and relatively inexpensive.
  • There should be an appropriate screening strategy for the target population (i.e., an age to begin screening and a screening interval).

sumber:
Cancer Principles and Practice of Oncology edisi 8

Friday, February 15, 2013

Kanker 101

Berkenalan dengan Kanker

Halo kenalkan saya Amgah dari FKUGM, hari ini saya akan berkenalan dengan salah satu penyakit yang bernama kanker. 

Amgah: Halo pak kanker, apa kabarnya hari ini?

Kanker: Ya baik ya, mohon maaf saya tidak punya waktu banyak ya. Saya harus ngelayat temen saya ya, beliau baru meninggal akibat dioperasi dokter ya.

Amgah: Saya turut senang mendengarnya ya pak. Wah ternyata pak kanker suka pake kata ‘ya’ setiap akhiran ngomong. Oke baik pak kanker, kita langsung saja ke intinya, sebenarnya kanker itu apa sih?

Kanker: Wah kok seneng sih? Sableng sampean. Iyadong, saya harus punya ciri khas biar   anti-mainstream. Hm kanker ya, banyak sumber yang mendeskripsikan saya ya. Saya akan menyebutkan salah satunya ya, dari dictionary.com ya.  

Kanker adalah sebuah penyakit, penyakit tentang pertumbuhan sel yang tidak normal yang berbahaya. Saya mempunyai sifat dapat menyebar ke bagian tubuh lain. 

Amgah: Hoalah kanker tuh seperti itu ya pak. ternyata kalau ngomong serius bisa gakpake ya ya di akhirnya ya.

Kanker: Oiya tentu, nanti kalo pake ya terus bisa pusing bacanya ya. Oiya jangan ngikutin saya pake ya ya di akhirannya ya.

Amgah: Siap pak kanker. Pak kanker, bapak kan penyakit, penyakit punya gejala dong. Nah kalo bapak kanker sendiri gejala penyakitnya seperti apa?

Kanker: Wah banyak dek ya, tergantung kanker apa dulu ya. Macem-macem ya.

Amgah: Hoo, jadi setiap kanker punya gejala masing-masing. Baik pak kanker kita lanjut ke pertanyaan selanjutnya. Gimana sih caranya mendeteksi kanker di dalam tubuh manusia? Bagaimana cara manusia tahu bahwa manusia diserang sampean?

Kanker: Wah gampang sekali dek ya, salah satunya ya ada biopsy ya. Nah saya itu musuhan sama si biopsy. Biopsy adalah salah satu cara buat ngedeteksi saya. Saya sering ketauan sama dia, lagi asik-asik nyerang manusia, eh ketauan sama biopsy. Gini saya ceritain lebih detailnya tentang si biopsy atau dalam bahasa Indonesianya itu biopsi, cuma beda satu huruf.

Biopsi menurut website perpustakaan nasional kedokteran Amerika (http://www.nlm.nih.gov) adalah Pengangkatan potongan kecil jaringan tubuh untuk keperluan pemeriksaan laboratorium. Sumber lain - cancer.org - bercerita bahwa biopsi adalah pengangkatan potongan kecil jaringan abnormal untuk diteliti di bawah mikroskop. 

Nah jaringan yang diperiksa itu diteliti di lab, apakah saya (kanker) atau bukan.

Biopsi itu banyak tipenya, menurut http://www.cancer.org :

sumber: Olahan amgah.blogspot.com

Biopsi operasi dilakukan dengan pembedahan. Tempat yang mau diambil jaringannya akan dibuka oleh dokter. Jaringan yang ingin diperiksa akan diangkat dari tubuh (di ambil). Jika daerah yang ingin diambil itu terlalu kompleks dan sulit untuk diambil semua, maka dokter cenderung lebih memilih insisi.

Insisi = Pengambilan sebagian jaringan.

Jika daerah yang diambil terbilang simpel dan mudah, maka dokter cenderung memilih eksisi.

Eksisi: Pengambilan seluruh jaringan.

Biopsi jarum berbeda dengan biopsi operasi, biopsi jarum dilakukan dengan menyisipkan jarum ke dalam jaringan yang terserang penyakit. Jarum yang disisipkan diharapkan akan membawa beberapa bagian jaringan tubuh. Nah nantinya bagian jaringan yang terbawa di jarum tersebut akan diperiksa di laboratorium. Tipe core dan Fine hanya berbeda di ukuran jarum. Di mana jarum core memiliki diameter jarum yang lebih besar dibanding jarum fine. Core = tebal, Fine = tipis.

Setiap tipe biopsi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ini saya punya tabel tentang kelebihan dan kekurangannya
Tipe Biopsi
Kelebihan
Kekurangan
Operasi
Paling akurat
Paling kompleks, butuh persiapan dan waktu penyembuhan luka
Jarum Core
Jarum lebih besar, lebih akurat dibanding jarum Fine
Lebih kompleks dan waktu yang dibutuhkan lebih lama
Jarum Fine
Jarum tipis, menimbulkan luka minimal


Tidak akurat, dapat dilakukan biopsi berulang-ulang
 Buku harrison juga menyebutkan hal yang sama. Jadi untuk menguatkan penjelasan saya aja kalo gak cuma dari website, di buku juga sama ngejelasinnya.

Amgah: Wah terima kasih pak kanker, banyak juga ya tentang biopsy ini.

Kanker: Wah dek ya, ini masih dikit ya. Kalo mau belajar lebih banyak lagi, ikuti terus YC On Cancer. Sekarang saya harus ngelayat temen saya yang meninggal dulu ya. Sampai jumpa lain waktu ya.

Amgah: Wah buru-buru banget pak kanker. Baiklah pak kanker, terima kasih telah menyempatkan  
              diri untuk datang ke sini.

Kanker: Ya sama-sama ya, nanti di lain waktu ya, saya usahakan buat ceritain hal-hal yang lebih menarik dari ini ya.

Amgah: Yak pemirsa sekian wawancara singkat berkenalan dengan kanker dan  
biopsy. Tunggu artikel-artikel selanjutnya di YC on Cancer bersama AMSA-CIMSA Indonesia